Jasa Pengurusan Sertifikasi Produk

Sejak 2008, kami konsisten menyediakan jasa pengurusan sertifikasi produk telekomunikasi dan wireless (RF (Radio frequency, EMC, safety). Sudah menangani ribuan produk dan ratusan merk terkenal untuk mendapatkan sertifikasi DJID/SDPPI/POSTEL dan Sertifikat SNI.

Sertifikat DJID! Cara Legal Masuk Pasar Indonesia dengan Sertifikasi Produk

Jika perusahaan Anda melakukan kegiatan impor, merakit dan menjual produk telekomunikasi ke pasar Indonesia, wajib tunduk dengan hal ini.

Berjualan dengan cara yang baik dan legal merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan / cuan yang halal dan berkah. Menjual produk dengan cara umpet-umpetan sudah bukan zamannya lagi.

Sertifikasi produk telekomunikasi yang sertifikatnya diterbitkan oleh DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital) adalah kewajiban untuk para pelaku usaha tersebut di atas.

Kewajiban sertifikasi produk telekomunikasi diatur dalam regulasi PERMEN KOMINFO NO. 3 Tahun 2024 tentang SERTIFIKASI ALAT TELEKOMUNIKASI DAN/ATAU
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI.

Apa itu alat telekomunikasi?

Setiap produk yang bisa memancarkan, mengirim dan menerima informasi baik dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio ataupun sistem elektromagnetik lainnya, wajib bersertifikat DJID sebelum diperdagangkan di Indonesia.

Apa itu Sertifikat DJID?

Sertifikat DJID adalah sebuah dokumen bernilai hukum kuat yang bisa dijadikan bukti bahwa produk telekomunikasi tersebut sudah sesuai dengan standar teknis dan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Apa Fungsi Sertifikasi DJID?

Menjamin setiap produk telekomunikasi tersebut sudah sesuai dengan standar teknis yang berlaku di Indonesia seperti: mencakup aspek elektris, elektronis, keselamatan, kesehatan, keamanan, dan/atau lingkungan.

Selai itu, produk yang bersertifikat DJID bisa dikatakan produk legal yang boleh dipasarkan di wilayah Indonesia.

Kenapa Menggunakan Jasa Kami

7000+

Projects

17 Years

Experience

500+ Client Happy

Berbadan Hukum Jelas

Pengalaman sejak tahun 2008

Membantu ribuan produk dari ratusan merk terkenal yang ada di dunia

Membantu dari proses sertifikasi A-Z (persiapan dokumen, proses pengujian, EMC, RF)

Memiliki alat ukur untuk melakukan pre-test di Kantor kami

Tidak ada uang kaget! Semua biaya transparan

Memiliki tim expert dari Plan, Eksekusi, dan Manajemen Sertifikasi

Membantu reset bukan hanya sertifikasi produk di Indonesia, tapi juga ke pasar global

Alur Sertifikasi DJID

Process

Berikut ini adalah alur sertifikasi alat dan perangkat telekomunikasi di Indonesia:

Pengajuan dokumen (aplikasi sertifikasi)

Evaluasi aplikasi

Umpan balik – diterima / tidak diterima

Penerbitan faktur sertifikat (SP2)

Pembayaran faktur sertifikat

Penerbitan sertifikat DJID

Contoh Sertifikat DJID

Informasi Penting yang ada di Sertifikat

Nomor Sertifikat

Nama Perangkat

Merek

Tipe

Buatan

Diajukan oleh

Alamat

PLG ID

Tanggal Terbit

Referensi (acuan teknis)

Frekuensi kerja

QR code sertifikat

Label

Hal terakhir yang wajib dilakukan ketika proses sertifikasi produk sudah selesai yaitu mengenai pemasangan label. Setiap produk telekomunikasi yang sudah bersertifikat DJID wajib menempelkan label pada produk atau kemasan. Pelekatan label setidaknya terdapat tiga komponen penting yaitu ada PLG ID, QR code dan warning sign.

Ketiga komponen tersebut harus ditempel baik di produk atau di kemasan produk. Jika ukuran produk terlalu kecil, maka diperbolehkan untuk menempatkan di kemasan saja.

Hubungi Kami

PT. DIMULTI PILAR NARMADI
Jl. Margonda No.15, Depok, 16424 – Indonesia
Telp. +62-21-27843242
Email: info@narmadi.com
WA: 62 811 1380 5661

FAQ – Sertifikasi Produk Telekomunikasi

Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan dilengkapi dengan jawabannya untuk membantu Anda memahami tentang sertifikasi DJID lebih baik.

Dokumen apa yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat DJID?

Dokumen yang dibutuhkan diantaranya foto produk, spesifikasi produk, deklarasi kesesuaian, MOU atau perjanjian distributor (antara pemegang sertifikat atau pemohon dengan pemilik merek), Test report RF, EMC, Laser safety (untuk produk dengan antarmuka optik), dan Electrical Safety.

Siapa yang seharusnya menjadi pemohon Sertifikasi DJID – produsen atau importir?

Pemegang sertifikat harus merupakan perusahaan lokal yang terdaftar di Indonesia. Perusahaan ini bisa berupa distributor, importir, atau perwakilan merek.

Apakah pengujian sampel diperlukan?

Pengujian lokal untuk RF, EMC, dan Electrical safety bersifat opsional, terutama jika produk tersebut sudah memiliki laporan uji yang dikeluarkan oleh laboratorium pengujian internasional yang diakui DJID. Namun, pengujian untuk Laser safety dan SAR harus dilakukan di laboratorium lokal di Indonesia.

Apa saja persyaratan sampel untuk pengujian?

Untuk pengujian EMC dan Electrical safety, sampel yang dibutuhkan adalah produk komersial biasa (produk akhir). Untuk pengujian RF, terutama untuk produk dengan frekuensi radio 920 MHz ke atas, laboratorium pengujian biasanya meminta sampel dengan kabel RF yang terpasang pada modul RF dan bisa terhubung dengan perangkat lunak untuk keperluan pengujian. Untuk produk dengan frekuensi radio di bawah 920 MHz, bisa menggunakan sampel biasa (normal sampel) atau sampel radiasi biasanya diminta. Untuk pengujian SAR, sampel radiasi dengan perangkat lunak pengujian diperlukan. Untuk pengujian Laser safety, kami memerlukan satu perangkat host (seperti switch atau router) beserta sepasang transceiver SFP yang kompatibel.

Apakah bisa memperoleh sertifikat DJID dengan evaluasi dokumen?

Paperwork atau evaluasi dokumen dapat diproses jika produk memiliki laporan uji RF, EMC, dan electrical safety yang dikeluarkan oleh laboratorium luar negeri yang diakui oleh DJID. Dan semua dokumen lain yang dipersyaratkan juga tetap harus diserahkan.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikat DJID?

Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat DJID melalui proses pengujian adalah sekitar 5 minggu. Jika mengajukan permohonan melalui proses evaluasi dokumen, biasanya memakan waktu sekitar 1 minggu.

Berapa lama masa berlaku sertifikat DJID?

Masa berlaku Sertifikat DJID adalah 3 tahun sejak tanggal penerbitan. Jika produk tersebut masih diproduksi, dirakit, atau diimpor untuk digunakan atau dijual di Indonesia setelah 3 tahun, produk tersebut wajib menjalani sertifikasi ulang. Namun, jika produk tersebut tidak lagi diproduksi, dirakit, atau diimpor untuk pasar Indonesia, sertifikasi ulang tidak diperlukan. Stok yang ada di Indonesia masih dapat menggunakan sertifikasi asli hingga habis terjual.

Apa persyaratan untuk label sertifikasi DJID?

Label Sertifikasi DJID terdiri dari tiga komponen penting: nomor sertifikat dan ID PLG (identitas), kode QR, dan tanda peringatan. Ketiga komponen ini wajib ditempelkan pada produk dan kemasannya. Jika produk terlalu kecil untuk memuat label, Anda dapat menempelkannya hanya pada kemasan.

I do appreciate the very professional, prompt, and thoughtful service and support from your team all the time.
I feel happy to cooperate with Dimulti, any time there is chance talking with my friends for Indonesia certification service, I would recommend them with Dimulti.